2020 Andreas Audyanto
NEWS
47 housingestate | VOL. XVI - NO. 194
So s o k
} Andreas Audyanto adalah salah satu sosok
marketing property yang sukses. Sederet
proyek yang dipasarkan terjual cepat. Sebut saja
Bali Resort, perumahan kelas menengah seluas
5 ha di Gunung Sindur-Bogor, yang berjarak
sekitar 7 km dari BSD City, Serpong, Tangerang.
Kemudian perumahan Banara Serpong (176
unit) di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan,
penjualannya juga terjual cepat. Proyek
berikutnya adalah Marchand Hype Station,
property komersial yang terdiri atas 270 kios
dan delapan ruko, di kawasan CBD Bintaro Jaya,
Pondok Aren-Tangerang Selatan, juga sold out
dalam waktu yang cepat.
Kenapa bisa terjual cepat? Salah satu
kuncinya, setiap proyek yang dipasarkan selalu
memiliki diferensiasi. Bali Resort Serpong
misalnya, merupakan rumah menengah (harga
mulai Rp400 jutaan) pertama di Tangerang
Selatan yang dikembangkan bernuansa resort
Bali, selain lokasinya yang hanya sekitar 15
menit dari BSD City. Lalu di Banara Serpong
menawarkan rumah harga Rp600 jutaan di
dekat BSD City tapi memakai bahan bangunan
branded dan sudah mengaplikasikan konsep
smart home. Kemudian di Marchand Hype
Station menawarkan konsep gaya hidup sehat
sebagai pusat makanan, buah-buahan, dan
sayur-sayuran organic yang selama ini belum
ada di kota baru ini.
Kini Andreas Audyanto sebagai Chief
Operating Officer (COO) PT Cipta Harmoni
Lestari (member of Harita Group) bersama
timnya mendapat tantangan baru dari
manajemen memasarkan perumahan premium
The Sanctuary Collection. Lokasinya strategis
di kawasan kota baru (township) Sentul City,
Sentul Selatan, Bogor.
Di selatan Jakarta The Sanctuary Collection
harus bersaing dengan sejumlah proyek yang
dikembangkan oleh developer-developer
beken lain. seperti Agung Podomoro Land,
Ciputra Group, Adhi Commuter Properti,
dan Summarecon Group. Maka itu supaya
memperoleh respon bagus dari konsumen di
tengah persaingan yang ketat tersebut proyek
seluas 25 ha ini menawarkan konsep yang
berbeda. “Kalau selama ini bicara properti
adalah location, location, and location, sekarang
sudah berubah menjadi location, location, and
concept,” kata eksekutif berusia 40 tahun ini.
Dari sisi desain misalnya, fasad rumah di
lantai dua di klaster pertama Tanglin Parc,
didesain menggunakan panoramic window
yang besar-besar. Tujuannya agar pencahayaan
matahari ke dalam rumah optimal, disamping
sirkulasi udaranya juga maksimal, dan penghuni
setiap saat dapat menikmati pemandangan yang
indah ke lingkungan sekitar serta pegunungan
yang mengitari kawasan Sentul: Gunung
Pangrango, Gunung Salak, Gunung Gede, dan
Gunung Pancar.
“Desain rumah seperti ini cocok untuk
perumahan di kawasan Sentul, karena ditunjang
udara yang sejuk khas pegunungan serta bebas
dari polusi. Kalau desain ini diaplikasikan di
hunian di Jakarta membuat rumah menjadi
panas,” terang ayah dari dua anak ini.
Setiap unit juga memiliki inner courtyard
yang bertujuan memperlancar sirkulasi
udara serta membuat rumah terang di
siang hari tanpa menggunakan lampu.
Semua kamar mandinya memiliki jendela
agar sinar matahari leluasa masuk. Material
bangunan yang digunakan untuk seluruh tipe
berkualitas bintang lima. Pintu utama misalnya,
menggunakan kayu jati solid berkualitas
tinggi dilengkapi smart digital lock, kusen dari
aluminium frame dengan tingkat kedap suara
yang tinggi, sliding glass door dari aluminium
YKK Nexstra, kanopinya tanpa kolom, atap
dari metal roofing berbentuk lembaran
sehingga tidak rawan bocor. Atap ini lazim
digunakan di perumahan-perumahan di
Singapura dan Australia.
Perbedaan yang menonjol dari perumahan
yang ditawarkan oleh pria yang akrab disapa
Audy ini adalah penerapan konsep hotel di
rumah dengan menyediakan kamar mandi di
setiap kamar. Tidak salah setelah konsumen
membandingkan rumah contoh yang ada di pe-
rumahan lain di lingkungan sekitar, mereka balik
lagi dan memutuskan membeli di The Sanctu-
ary Collection. “Banyak konsumen yang mem-
berikan komentar, rumah di The Sanctuary
Collection adalah rumah, bukan kaleng-kaleng
(Bukaka),” kata alumni Business Management
and Management Information System HELP
Institute, Kuala Lumpur, ini.
Andreas Audyanto
Selalu memiliki
Diferensiasi